Sejarah Desa Pamiritan tidak diketahui secara jelas awal kemunculan
dan perkembanganya. Menurut cerita tutur dari generasi ke generasi berikutnya
menerangkan asal mula nama Desa Pamiritan. Desa Pamiritan awalnya adalah
sebuah wilayah yang belum berpenghuni dan belum mempunyai nama, sehingga
disebut Desa Keputihan. Pada saat itu penduduknya hanya beberapa orang saja.
Salah satu penduduknya adalah dua orang kakak beradik yaitu Ki Saryat dengan
julukan Ki Wasjan dan adiknya yang bernama Nyai Kedok. Suatu waktu kedua
kakak beradik ini pergi ke wilayah Pangkah atau Telok, mereka tinggal cukup
lama di Pangkah. Pada saat di Pangkah ada desa yang bernama Desa Pamiritan
yang sudah tertata dengan baik, sehingga Ki Wasjan dan Nyai Kedok pulang ke
wilayah asal mereka dan memberi nama wilayah itu Desa Pamiritan. Nama
tersebut diharapkan supaya wilayah tersebut maju dan tertata dengan baik.
Setelah wilayah Keputihan diberi nama Desa Pamiritan, pada saat itu
belum punya pemimpin. Akhirnya beberapa penduduk berkumpul dan
bermusyawarah menyepakati bahwa Ki Wasjan diangkat menjadi Bekel atau
pemimpin di wilayah Pamiritan. penunjukan Ki Wasjan sebagai Bekel ini
dikarenakan Ki Wasjan orangnya baik dan mempunyai pengalaman atau
pengetahuan tentang tata pemerintahan sewaktu tinggal di Pangkah.
Pada saat wilayah Pamiritan baru terbentuk, penduduk Pamiritan
kehidupanya sangat minim sehingga untuk tempat tinggal saja seadanya.
Bangunan rumah dibuat dari bambu yang dianyam dan dipasang sebagai tempat
tinggal mereka. Pada awalnya Bekel Ki Wasjan membuat bangunan lumbung padi
yang cukup bagus, sehingga masyarakat Pamiritan ikut mengadopsi bangunan
tersebut sebagai rujukan membuat rumah tempat tinggal mereka.
Desa Pamiritan masuk secara administratif di Kecamatan Balapulang
sekitar tahun 1950.